Sabtu, 01 Februari 2014

Kisah Burung Rajawali

1. .Kisah burung rajawali Suatu masa ada seorang petani, yang sedang mendaki gunung, ketika sampai di puncak gunung ia menemukan sebutir telor rajawali didalam sayangnya, kemudian dengan rasa suka cita, sang petani tadi membawa pulang telor rajawali tersebut, kebetulan sang petani tadi di rumah memiliki seekor induk ayam yang sedang mengerami telornya, maka sang petani tadi mengeramkan telor rajawali tadi bersama dengan telor ayam, al kisah setelah 21 hari telor ayam tadi menetas, dan telor rajawalipun menetas, maka hiduplah sang rajawali bersama dengan anak-anak ayam, dan sang rajawali merasa dia adalah anak ayam, ketika induk mengajak bermain kecomberen maka anak- anak ayam tadipun bermain di comberan, dan sang rajawalipun bermain didalam comberen, ketika induk ayam mengais-ngais cacing maka sangrajawalipun ikut mengais cacing, ketika sang induk ayam lari di kejar musang, maka sang rajawalipun lari ketakutan, haripun berlalu dan sang rajawalipun tumbuh besar bersama dengan saudaranya sang ayam, sampai pada akhirnya suatu ketika sang rajawali melihat ada makhluk besar yang terbang diatasnya, sang rajawali memandangnya dengan kagum dan berkata kepada saudaranya ayam, alangkah hebatnya makhluk yang bisa terbang itu, maka saudaranya sang ayam berkata " kamu jangan berfikir yang bukan-bukan, kita ini adalah ayam dan akan tetap menjadi ayam " maka sang rajawalipun mengiyakannnya. Akhirnya tahun berganti dan rajawalipun menjadi tua, dan akhirnya mati dengan mengenaskan yaitu mati sebagai seekor ayam, tanpa .mengetahui identitas diri, bahwa dirinya adalah sang rajawali yang perkasa .Pelajaran yang dapat diambilBegitulah jika seorang muslim yang tidak pernah mahu peduli bagaimanakah islam yang sesungguhnya itu, ia hanya mengikuti tradisi nenek moyang, dania mati menggenaskan, mati dalam mengikuti tradisi nenek moyangnya, atau ia mati dalam keadaan ikut-ikutan dalam beragama, tanpa mengetahui apakah yang dia ikuti itu sudah benar menurut tuntunan islam, atau ia matidalam keadaan merasa sudah benar menjalankan islam, tetapi sesungguhnya ia sama sekali tidak memahami islam, atau ia mati dalam keadaan tidak peduli bahwa dirinya beragama islam, dan seharusnya dia hidup sesuai dengan ajaran islam bukan yang lainnya.atau ia mati dalam keadaan sebagai orang yang munafik, karena ketidak peduliannya terhadap ajaran yang akan .membawanya bahagia di dunia dan di akherat : Untuk itulah Allah mengingatkan kita dengan firmannya1
  • 2. َ‫َاَ ّ َا اّ ِينَ َا َ ُوا ا ّ ُوا ا َّ َ ّ ُ َا ِ ِ َ َ َ ُو ُ ّ ِ ّ ََنْ ُمْ ُسِْ ُون‬ ‫ي أيه لذ ء من تق ل حق تق ته ول تم تن إل وأ ت م لم‬ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam (keadaan beragama Islam (Ali Imran : 102 Ibnu katsir ketika menafsirkan ayat diatas َ‫َ َ َ ُو ُ ّ ِ ّ ََنْ ُمْ ُسِْ ُون‬ ‫ول تم تن إل وأ ت م لم‬ ,berkata :Maknanya ‫ح فظ عل ل لم ف ح صح ِك وس َتك لتم ت عل ه فإن‬ ّ َِ ِ ْ‫َا ِ ُوا ََى ا ِسَْ ِ ِي َالِ ِ ّت ُمْ َ َلَ م ِ ُمْ ِ َ ُو ُوا ََي‬ ‫كر ْم ق ا ر ع ته بكرمه أنه م ع ش عل ش ْئ م ت عل ه‬ ِ ْ‫َ ِي َ َدْ َجْ َى َادَ ُ ُ ِ َ َ ِ ِ َ ّ ُ َنْ َا َ ََى َي ٍ َا َ ََي‬ َ‫َ َنْ َا َ ََى َيْ ٍ ُع َ ََيْهِ َ ِ َا ًا ِا لِ ِنْ ِل ٍ َِك‬ ‫وم ع ش عل ش ئ ب ِث عل فعي ذ ب م خ َف ذل‬ Peliharalah islam itu ketika kamu sedang sehat dan selamat, agar kamu mati dalam keadaan islam, karena orang yang mulia itu pasti melaksanakan kebiasaan dengan kemuliannya, barang siapa hidup atas sesuatu maka akan mati atas sesuatu itulah, dan barang siapa yang hidup atas sesuatu maka ia akan dibangkitkan atas sesuatu itu juga, berlindunglah kepada Allah agar .tidak melaksanakan yang sebaliknyaCara mengetahui identitas kita : 1. Tanyakan kepada dirimu dari mana datangnya dirimu ?Apakah aku ini jadi dengan sendirinya ataukah aku ada yang menciptakan.Tentu aku ini ada yang menciptakannya :Aku datang dari ibu bapakku dan ibu bapakku datang dari Ibu bapakknyaContoh :Jika kita melihat sebuah gelas berada di atas meja, kesimpulan apa yang kitadapatkan dari melihat gelas tersebut : 1. gelas itu ada dengan sendirinya. 2. Gelas itu dengan sendirinya mendatangi meja 3. Ada yang menaruhnya di atas meja.2
  • 3. Dari kesimpulan diatas tentulah kesimpulan nomor tiga yang tepat, yaitu adayang menaruh di atas meja.Begitupun diri kita tidak mungkin kita datang dengan sendirinya, pastilahkita ada yang memeliharanya yaitu Allah swt, kenapa gigi kita tidak panjangterus, sedangka rambut dan kuku terus bertambah ? jawabannya ada yangmemeliharanya.Maka benarlah firman Allah :َ‫َمْ ُِ ُوا ِنْ َيْ ِ َيْ ٍ َمْ ه ُ الْ َاِ ُون‬ ‫أ خلق م غ ر ش ء أ ُم خ لق‬Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yangmenciptakan (diri mereka sendiri)?(At Thur : 35)Setelah kita mengetahui ada yang menciptakan kita maka tugas kitaberikutnya adalah bagaimana kita menentukan siapa sang pencipta kita.‫وكذل ُر إ ر ه م ملك ت سمو و لْ ض وليك من‬َ ِ َ‫َ َ َِكَ ن ِي ِبْ َا ِي َ ََ ُو َ ال ّ َ َاتِ َا َرْ ِ َِ َ ُون‬ ‫فلم جن عل ل ل رأ ك كب ق ل هذ رب فلم أفل‬ َ َ َ ‫الْ ُو ِ ِي َ)٥٧( ََ ّا َ ّ ََيْهِ الّيْ ُ ََى َوْ َ ًا َا َ َ َا َ ّي ََ ّا‬ ‫م قن ن‬ ‫فلم رأ قمر ب زغ ق ل هذ رب فلم أفل‬ َ َ َ ‫َا َ َ ُ ِ ّ الْ ِِي َ)٦٧( ََ ّا ََى الْ َ َ َ َا ِ ًا َا َ َ َا َ ّي ََ ّا‬ ‫ق ل ل أحب فل ن‬‫َا َ َ ِنْ َمْ َهْ ِ ِي َ ّي َ ُو َ ّ ِ َ الْ َوْمِ ال ّاّي َ)٧٧( ََ ّا ََى‬ ‫فلم رأ‬ ‫ق ل لئ ل ي دن رب لك نن من ق ض ل ن‬ ‫ش ب زغ ق ل هذ رب هذ أ بر فلم أفل ق ل ي ق م إن بر ء‬ ٌ ‫ال ّمْسَ َا ِ َةً َا َ َ َا َ ّي َ َا َكْ َ ُ ََ ّا َ ََتْ َا َ َا َوْ ِ ِ ّي َ ِي‬َ‫ِ ّا ُشْر ُون‬ ‫مم ت ِك‬‫و لْ ض حن ف وم أن من‬َ ِ ‫ِ ّي َ ّهْ ُ َجْ ِ َ ِّ ِي َ َ َ ال ّ َوَاتِ َا َرْ َ َ ِي ًا َ َا َ َا‬ ‫إن وج ت و هي للذ فطر سم‬ ‫م رك ن‬ َ ‫الْ ُشْ ِ ِي‬Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan(Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya)agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telahmenjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "InilahTuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak sukakepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit diaberkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata:"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilahaku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihatmatahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", makatatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnyaaku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya akumenghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumidengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasukorang-orang yang mempersekutukan Tuhan.(Al Anaam : 75-79)3
  • 4. Seperti Nabi Ibrahim ketika mencari hakekat Allah, maka banyak orangsekarang pun yang menuhankan selain Allah karena salah memilih.Wallahua’lam

1 komentar: